Kamis, 02 Desember 2010

GIS, untuk Rencanakan Pengelolaan Lingkungan

Iptek
Buletin Khlorofil Edisi ke-3 Bulan Agustus 2010


Teks :
I. A. Yadnya Seni*


Pertanian berkelanjutan bukanlah pilihan tapi merupakan keharusan yang perlu dilakukan jika kita ingin terus dapat melakukan pembangunan.

Kita telah menyaksikan pertambahan penduduk dunia yang terus meningkat begitu besarnya seperti yang terjadi di Indonesia dan menyebabkan penurunan kualitas sumber daya alam serta kerusakan lingkungan yang sangat cepat.

Rancang pengelolaan
Konsep sistem pertanian yang berkelanjutan muncul setelah terbukti pertanian sebagai suatu sistem produksi ternyata juga merupakan sebagai penghasil polusi. Pertanian bukan hanya penyebab degradasi lahan tetapi juga penyebab degradasi lingkungan diluar daerah pertanian. Meluasnya lahan-lahan kritis dan pendangkalan perairan di daerah hilir merupakan bukti nyata bahwa pertanian yang tidak dikelola dan direncanakan secara berkelanjutan telah menurunkan kualitas sumber daya alam. Penggunaan Geographic Information System (GIS) merupakan salah satu teknologi yang mampu merancang suatu perencanaan pengelolan lingkungan dengan cepat dan diharapkan mampu menanggulangi kendala tersebut.

Pemisahaan data cepat
GIS dengan kemampuannya sebagai penyimpan data yang baik serta mampu memanajemen data walaupun jumlah data itu begitu besar, akan sangup menerima tantangan tersebut. Selain dapat memajemen data dari berbagai bentuk, pengintergrasian antara data spasial dan data atribut dalam suatu analisis akan dapat memberikan gambaran nyata tentang kondisi suatu daerah (spasialnya) serta informasi (data atribut) dari daerah tersebut dalam waktu bersamaan. Pemisahan data dari keadaan normal dengan akibat variasi iklim atau akibat pengolahan yang kurang baik, dapat dilakukan dengan cepat dan mudah dengan bantuan fungsi klasifikasi dan generalisasi dalam GIS. Proses peramalan dapat juga dilakukan dengan memanfaatkan data-data yang telah ada.

Kecepatan perencanaan
Pendugaan dengan beberapa asumsi tersebut akan langsung memperlihatkan hasil dalam bentuk suatu peta sehingga dapat menghasilkan kemungkinan-kemungkinan terbaik dalam pengambilan keputusan suatu perencanaan serta dengan didukung oleh alternatif-alternatif lain. Penggunaan data dari citra satelit akan sangat mempengaruhi kecepatan perencanaan dimana dari data ini kita akan secara cepat mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi pada suatu lahan.


*) Mahasiswi Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian UNUD

Tidak ada komentar:

Posting Komentar