Kamis, 03 Februari 2011

ADUUUH…OVERLOAD NIH…!

Kurang nyaman jika berada diantara mahasiswa yang jumlahnya menyerupai suporter sepakbola. Namun iniah fenomena yang terjadi di Fakultas Pertanian.

Tahun ajaran 2010 ini merupakan saat yang gemilang bagi Fakultas Pertanian Universitas Udayana karena dapat menjaring 193 mahasiswa terdiri dari 113 mahasiswa P.S. Agribisnis dan 80 P.S. Agroekoteknologi. Angka yang gemilang ini tidaklah merupakan keajaiban semata namun berkat bahu-memahu antara civitas akademika di Fakultas Pertanian yang dengan gencarnya mempromosikan fakultas yang beberapa tahun terakhir dikategorikan sebagai fakultas sepi peminat. Angka yang membanggakan ini namun menjadi suatu masalah dalam proses belajar mengajar. Tidak sedikit yang mengeluh saat kuliah paralel berlangsung karena dirasa proses belajar mengajar menjadi kurang efektif jika jumlah mahasiswa yang sebanyak itu berada dalam satu ruangan.

Tidak efektif
Proses belajar mengajar menjadi kurang efektif dengan jumlah mahasiswa yang sangat banyak tersebut menjadikan sedikit mahasiswa yang dapat menjangkau suara dosen apalagi jika tidak memakai pengeras suara, mereka pun menjadi bosan dan memutuskan untuk membuat topik obrolan sendiri dengan teman yang ada di sekitarnya atau dengan sengaja mengaktifkan telepon selulernya dan terjadilah transaksi kirim mengirim SMS, alhasil sedikit mahasiswa yang paham dengan materi yang disampaikan oleh dosen, inilah fenomena yang sering terjadi.

Kurang nyaman
Walaupun belum pernah terjadi rebutan kursi saat perkuliahan berlangsung akibat banyaknya mahasiswa saat kuliah paralel maupun kuliah dimasing-masing jurusan tetapi tetap saja mahasiswa angkatan 2010 ini merasa kurang nyaman jika berada diantara mahasiswa yang jumlahnya menyerupai suporter sepakbola. Selain gerah dan sumpek, mahasiswa pun merasa kurang diperhatikan oleh para dosen pengajar akibat kebanyakan kepala dalam satu ruangan.

Tuntut pembagian kelas
Hampir 100% mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Udayana angkatan 2010 ini menuntut diadakannya pembagian kelas karena mereka merasa dirugikan sebab proses belajar mengajar dirasakan menjadi hal yang sia-sia akibat kurang dapat berkonsentrasi dalam ruangan yang terlalu ramai.

Angkat bicara

Menanggapi hal ini, Ir. A.A Nyoman Supadma, MP. selaku Pembantu Dekan III pun angkat bicara, “Pembagian kelas itu bisa saja tapi ada kendala karena adanya kesenjangan antara jumlah mahasiswa dan dosen, untuk P.S. Agroekoteknologi sih tidak masalah karena jumlah dosennya banyak tapi untuk P.S. Agribisnis ada sedikit masalah karena lebih banyak mahasiswanya dibanding dosennya.”

Penuhi sarana
Masalah ini belum menemukan titik terang namun ada sedikit hembusan udara segar karena pihak fakultas sedang berusaha untuk melengkapi sarana prasarana pendukung didalam kelas agar proses belajar mengajar menjadi lebih efektif walaupun dalam jumlah yang banyak dan penempatan ruang kuliah di Agrokomplek, Kampus Sudirman tahun 2011 ini. “ Pihak fakultas sedang mengusahakan untuk memenuhi sarana prasarana pendukung dimasing-masing ruangan agar suasananya bisa lebih kondusif meskipun dalam jumlah mahasiswa yang banyak, selain itu kemungkinan tahun 2011 ini ruang kuliah di Agrokomplek yang ruangan kelasnya lebih nyaman sudah dapat ditempati tapi belum bisa untuk jumlah yang terlalu banyak,” tutur Pak Supadma. (Tri Wahyu L.*)

(Berdasarkan data kuisioner yang diisi oleh 50 responden mahasiswa Fakultas Pertanian UNUD angkatan 2010)

*) Mahasiswi Program Studi Agribisnis, FP UNUD

1 komentar:

  1. saya tertarik ingin lanjut di fp agroekoteknologi..
    untuk bisa di terimanya tergantung dari nilai tes snmptn atau jumlah peminatnya..
    tolong infonya ya.. ?????????

    BalasHapus