Kamis, 03 Februari 2011

Browsing Bukit Abah, Mencari Suasana Seru

Mencari suasana seru saat kepala penuh dengan beban rutinitas merupakan pelarian terbaik yang dapat kita lakukan. Sebelum stres melanda, mari kita segarkan pikiran dengan menengok sejenak pesona hamparan bukit di Bali Timur dari puncak Bukit Abah.

Melihat barisan tunas-tunas kelapa yang membentuk kelok di dalam lembah-lembah landai. Dan punggung bukit yang tertutup hijau pepohonan mengingatkan pada permadani hijau yang lembut. Sandingan kilau cahaya matahari di atas laut mendampingi keindahan alam yang menyegarkan. Begitu bebas rasanya memandang hamparan, lepas pandang yang ada hanya alam terbuka, jauh dari sentuhan keramaian.

Hari tidak terlalu panas saat itu. Beberapa berkas cahaya matahari nampak menyeruak diantara dahan pepohonan. Kami menapak sedikit demi sedikit jalan di depan kami mengikuti sayup-sayup aroma tuak yang khas. Jalur pendakian sedikit berbatu, akar-akar tanaman menjadi anak-anak tangga yang kian meninggi menggenggam Bukit Abah. Salah satu pemandangan unik adalah dinding batu nampak begitu tua membentengi salah satu bagian jalur setapak ini. Sebelum rasa kagum kami habis karena suguhan keindahannya, kami terus naik sambil menikmatinya.
Bukit Abah merupakan salah satu bukit dari rangkaian perbukitan di Desa Besan, Kecamatan Dawan, Klungkung. Di puncak bukit ini sedang dibangun bumi perkemahan agar keindahannya dapat dinikmati oleh lebih banyak orang. Tentu saja tempat ini dapat menjadi pilihan ketika ingin sejenak bercengkrama lagi dengan alam. Kita dapat memilih jalur menuju puncak, melalui jalur setapak atau jalan mobil, walau medannya agak sedikit curam.

Tidak hanya indah, kawasan Bukit Abah juga kaya akan berbagai jenis tumbuhan. Salah satu tumbuhan langka yang terdapat disini adalah “kayu jelema” (Knema glauca). Di kawasan bukit ini pula terdapat sebuah sungai yakni Sungai Yeh Taman yang dipenuhi batu-batu besar berlumut. Selain itu terdapat pula pura tirta seliwah yang merupakan sumber air suci di puncak Bukit Abah. Jadi selain bisa membersihkan pikiran dari rasa jenuh juga dapat membersihkan diri dengan memohon air suci di pura ini.

Hal lain yang menarik dari bukit ini adalah sebuah bangunan yang terdapat di dekat puncaknya. Siapa yang menyangka bangunan beratap hijau itu adalah sebuah sekolah, SD dan SMP, namun saya lupa nama sekolah tersebut saking herannya. Hampir setiap hari para muridnya naik bukit untuk belajar. Pertanyaannya, mengapa membangun sekolah diatas bukit? Padahal bukit ini terletak berdekatan dengan desa yang ramai penduduknya. Mengapa harus diatas bukit? “Di sini (di sekolah ini.red) muridnya tidak terlalu banyak, anak-anak lebih memilih bersekolah ke SMPN 1 Dawan  daripada disini.” tutur ibu kantin sembari menyodorkan mie kuah yang saya pesan untuk melepas rasa lapar. 

Duduk sambil menyantap hangat-hangat mie kuah yang tertiup semilir angin di puncak bukit abah, sedikit senda gurau bersama teman-teman lengkap sudah perjalanan hari ini. Kembali pulang dengan rasa gembira yang memenuhi kantong dan pikiran. (Darmayasa)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar