Sabtu, 30 April 2011

INILAH BURSA CALON DEKAN FP PERIODE 2011-2015

“Dekanat yang terpilih harus memiliki kualitas keilmuan yang baik dan juga sebagai leader yang baik.” ungkap Prof. Dr. Ir. N. Netera Subadiyasa selaku ketua panitia pemilihan calon Dekan Fakultas Pertanian Universitas Udayana Tahun 2011.

Suasana pagi Jumat (29/04/2011) mendadak diramaikan sekumpulan civitas Fakultas Pertanian di Ruang Ekstensi Fakultas Pertanian Kampus Sudirman UNUD. Tidak hanya dosen, tampak pula pegawai dan beberapa mahasiswa Fakultas Pertanian yang berkumpul sembari melakukan pemilihan calon Dekan Fakultas Pertanian UNUD. Pemilihan yang melibatkan suara dari dosen-dosen, pegawai, fungsionaris dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Pertanian UNUD, dan fungsionaris dari Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) Fakultas Pertanian UNUD menjadikan daya tarik tersendiri.

Berkumpul- Terlihat dosen-dosen Fakultas Pertanian UNUD sedang berkumpul di areal parkir Fakultas Pertanian UNUD Kampus Sudirman dalam acara pemilihan calon Dekan FP Tahun 2011

Rabu, 20 April 2011

ULAT BULU DI BALI? JANGAN PANIK

“Fenomena ulat bulu di Bali sudah menjadi isu internasional, dan tampaknya perlu pemahaman yang lebih untuk  menyikapi ulat bulu ini.” ungkap Prof. I Wayan Supartha salah satu tim peneliti wabah ulat bulu di Bali dari Fakultas Pertanian, Universitas Udayana dalam seminar Bioekologi dan Rekomendasi Pengendalian Ulat Bulu yang diadakan di Ruang Sidang Lantai 3 Pasca Sarjana Universitas Udayana (20/4/2011).

Seminar yang diadakan selama tiga jam, tampaknya banyak menyedot perhatian kalangan dosen, dinas terkait, maupun mahasiswa.  Menurut I Putu Sudiarta selaku ketua panitia seminar mengatakan bahwa tujuan diadakan seminar ini agar tidak terjadi kesimpangsiuran informasi mengenai wabah ulat bulu yang menyerang di beberapa kabupaten di Bali.

Pada seminar tersebut, dibahas hasil penelitian dari tim peneliti ulat bulu Fakultas Pertanian Universitas Udayana yang menyebabkan meledaknya populasi hama ulat bulu di Bali. Kasus meledaknya populasi hama ulat bulu di Bali ini pertama kali ditemukan di Desa Bakti Seraga, Buleleng. Hanya hitungan hari, wabah ulat bulu sudah menyebar di beberapa kabupaten di Bali, seperti Kota Denpasar, Gianyar, Jembarana, Karangasem, Klungkung, dan Tabanan.

Melihat penyebaran ulat bulu yang begitu cepat serta pemberitaan di media massa yang cukup menghebohkan masyarakat, tim peneliti Fakultas Pertanian Universitas Udayana bekerja sama Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Bali segera melakukan pengecekan. Dari hasil yang diperoleh, salah satu spesies ulat bulu yang berhasil diidentifikasi yaitu dari famili Lymantriidae.
Prof. Ir. I Wayan Susila MS (paling kiri), Prof. Dr. I Wayan Supartha MS (dua dari kiri), Ir. I Ketut Sumiartha M.Agr (dua dari kanan), dan Dr. Alit Susanta M.Agr (paling kanan)